deretan nama itu
satu per satu hilang
bersama sajak-sajak lalu.
diculik oleh waktu
dibawa berlari menuju lorong-lorong hitam dan sunyi
kaki mungilku berlari mengejar
tapi tidak ku dapati
hingga semua : menjelma sepi
kosong
entah mati atau dibungkam lali
aku berdiri di tengah gelap
kakiku kaku, tanganku membiru
tak lagi mampu berlari
merangkak serasa lumpuh
mendekati cercah sinar
yang semakin lama semakin mendekat
seperti takdir kematian
remang-remang ku kenali empu sinar itu
sampai ku tahu : hanya dia yang tersisa di ingatanku
Jumat, 30 Agustus 2013
Kata
malam ini, aku menimang-nimang angin
kosong tidak ketara
semu tiada bayang merayu
ada gelap dan dingin di luar sana
ku intip lewat celah jendela
nyaliku ciut untuk peluk mereka
: di ruangan sempit, ku bercumbu dengan sajak
memunguti puisi-puisi yang berserakkan
agar tercipta kata yang sempurna
untuk ku persembahkan pada bintang di malam berikutnya
kata sederhana penuh makna
kata cakap membawa hikmah
bersumber dari qolbu yang dalam
kata : rindu
kosong tidak ketara
semu tiada bayang merayu
ada gelap dan dingin di luar sana
ku intip lewat celah jendela
nyaliku ciut untuk peluk mereka
: di ruangan sempit, ku bercumbu dengan sajak
memunguti puisi-puisi yang berserakkan
agar tercipta kata yang sempurna
untuk ku persembahkan pada bintang di malam berikutnya
kata sederhana penuh makna
kata cakap membawa hikmah
bersumber dari qolbu yang dalam
kata : rindu
Unlimited
kenapa hujan kemaren meninggalkan bekas
bukan karena aku tidak suka.
tapi ini adalah masa depannya.
tengoklah kedepan, tataplah langit
arah jalan masih terbentang luas
aku debu kecil yang masih gemar berterbang
mencari tempat untuk berlabuh
mencari tempat untuk berteduh
pada pesona cinta dan cita-cita
aku seperti dia, dia dan mereka
punya hati dan rasa
bahkan mungkin lebih jelek
sungguh tidak ada jaminan
karena aku hanya punya kata.
ingin ku tulis tebal dan besar tanda seru itu
tapi itu bukanlah ranahku.
ku hargai rasa itu,
dengan untaian senyum dari dalam qolbu
ku sertakan ucapan indah
: maaf dan terimakasih
bukan karena aku tidak suka.
tapi ini adalah masa depannya.
tengoklah kedepan, tataplah langit
arah jalan masih terbentang luas
aku debu kecil yang masih gemar berterbang
mencari tempat untuk berlabuh
mencari tempat untuk berteduh
pada pesona cinta dan cita-cita
aku seperti dia, dia dan mereka
punya hati dan rasa
bahkan mungkin lebih jelek
sungguh tidak ada jaminan
karena aku hanya punya kata.
ingin ku tulis tebal dan besar tanda seru itu
tapi itu bukanlah ranahku.
ku hargai rasa itu,
dengan untaian senyum dari dalam qolbu
ku sertakan ucapan indah
: maaf dan terimakasih
Kamis, 29 Agustus 2013
Berawal dari Kata
Sesungguhnya, rasa ini tak ada nyali untuk menulis karena kelemahan dan kekurangan dalam kata. Banyak yang belum dimengerti, banyak yang belum dipahami. Namun semua berawal dari kata pula. Kata itu yang membuat nyali ini karam di keadaan yang sama sekali tidak ku tahu. Kata itu memberi banyak inspirasi dan motivasi dalam setiap waktu. Hingga berujung pada kemauan dan tekad yang kuat, bahwa dengan keadaan apapun, penulis yang amatiran ini menulis dengan kata sederhana yang mewakili jiwa dan hati. Ada harapan untuk banyak pembaca yang menyukai. Ada harapan untuk banyak pembaca yang memberi inpirasi, entah itu berupa kritik dan saran atau dalam bentuk lainnya, agar lebih membangun tulisan kata. Kata ini untuk para pembaca yang terhibur tapi khususnya buat penulis sebagai awal dari latihan. Kata : keberanian dan cinta.
Langganan:
Postingan (Atom)