Minggu, 01 September 2013

Nyawaku Raib



Merah muncrat dari sayap mungilku
Ketika kau robek dengan nafsu siletmu
Aku terpulas di tangan iblis
Tanggan maut yang lalu menyatu
         Remang suasana berubah
         Bagai kilat menampar bumi
         Tatapmu padaku...
Terlihat tajam..
Ku bagai pendosa yang melukaimu
Angan jendelaku kau lantahkan
Kau tertawa dengan hinamu
Saat ku terkulai rapuh nganga luka
Aku senyap
Kemudian hampa
Kaku nyawaku raib
Sejarahku berakhir
Pada dongeng yang tak layak terceritakan
Untuk alam yang terbungkam

0605010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar