Minggu, 01 September 2013

Sajak Untuk Perenung



Berjalan di rotasi bumi
Siang dan malam terus saja berlayar
Bersikap benar walau salah
Bersikap menang walau kalah
Merasa raja walaupun hamba
Terus dan terus ia menolak kebenaran
Uang yang ia agungkan
Jabatan yang ia kejar
Merasa tak ada yang mengalahkannya
Tak pandang berapa dosa ia perbuat
Miras, judi, bahkan zina
Menjadi makanan pokok baginya
Ia tak pernah sadar apalagi ingat
Akan siapa tuhannya
Akan siapa penciptanya
Akan siapa yang berkuasa
Ia tuli dan buta akan secercah kebenaran
Berkuasa...
Berkuasa induk dalam otaknya
Ia mayat...
Mayat yang bernyawa
Ia tak mengerti arti hidup
Ia tak paham hakekat makhluk
Ia rendah, begitu hina
Setan yang berbisik
Menjadi raja yang selalu dipuja
Ia budak para setan
Budak nafsunya sendiri
Hingga izroil datang
Membawa amanah dari-Nya
Untuk menebar maut padanya
Izroil cabut nyawanya
Perlahan tapi pasti
Sedikit...
Terus...
Perlahan...kembali di abaikan
Ia tak tak punya malu pada izroil
Ia tawarkan seraya tertawa
Benda haram padanya
Bodoh...
Sungguh tolol.
Ialah manusia yang berakal
Manusia yang lupa
Pada hidup setelah hidup
Kembali izroil cabut nyawanya
Pelan...
Pelan...
Dan berhasil
Kini tinggal jasadnya
Jasad manusia yang berakal
Sesamanya terpaksa mengangkatnya
Sampai keliang kuburnya
Sebenarnya bumi tak menerimanya
Ia menyempit
Hingga tertutup liang kuburnya
Munkar nakir teman setia dalam harinya
Siksaan  kini menjadi makanan utama baginya
Ia tak kenal tuhannya
Ia tak kenal nabinyya
Ia lupa kitabnya
Bahkan agamanya
Hura-hura yang dilakukan semasa hidupnya
Ia di pukul...
Ia mati....
Hidup kembali
Pukul lagi
Lagi-lagi mati
Begitu seterusnya
Hingga hari kebangkitan tiba


2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar